Arsip Tag: lampung

SMAN 1 Pringsewu Terapkan Absensi Sidik Jari


PRINGSEWU – Radar Lampung – Dalam dunia pendidikan untuk implementasi teknologi informasi dan komunikasi, SMAN 1 Pringsewu merupakan salah satu sekolah yang terus berupaya meningkatkan bidang tersebut. SMAN 1 Pringsewu mencoba menerapkan manajemen sekolah modern berbasis teknologi informasi dan komunikasi yakni dengan menerapkan system digital untuk proses absensi siswa (finger print).
Menggunakan finger print, maka absensi dapat dilakukan hanya dengan menggunakan menempelkan sidik jari, maka secara otomatis kehadiran siswa akan tercatat di komputer. Sehingga guru tak perlu repot-repot mendata siswa dengan cara manual.

“Ada enam alat finger print yang kami sediakan, siswa yang ingin melakukan absensi tinggal menempelkan jarinya masing-masing, maka secara otomatis kehadiran siswa akan tercatat di komputer. Tak hanya siswa, absensi ini juga berlaku untuk guru,” jelas Wakil Kepala SMAN 1 Pringsewu, Drs. Supriyanto kepada Radar Tanggamus kemarin (7/11).

Lebih jauh ia memaparkan, finger print diletakan ditiga jalur di sekolah tersebut yakni jalur selatan, utara dan tengah. Khusus untuk jalur selatan dan utara, difasilitasi dua finger print. Kelebihan menggunakan alat ini, lanjut dia, selain lebih akurat proses absensi juga lebih cepat, hanya memakan waktu 1 detik.

“Dengan absen ini, siswa tidak bisa menipu karena satu sidik jari hanya berlaku untuk satu orang, tidak bisa digunakan orang lain. Selain itu, absensi sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 1 detik,” kata Supri.

Kendati demikian, pihaknya tetap memberlakukan absensi manual mengingat finger print hanya berfungsi untuk menjelaskan hadir atau tidaknya siswa. Sementara keterangan izin atau sakit tidak dapat dilakukan.
Diluar keunggulan dari absensi sidik jari ini, menggunakan finger print juga memungkinkan terjadinya gangguan. Jika ini terjadi, jelas Supri, berdampak pada antrian panjang siswa saat melakukan absen.

“Tapi untungnya hal ini jarang terjadi dan absensi finger print memang masih dalam tahap percobaan. Idealnya, di setiap kelas masing-masing memiliki satu unit finger print, mudah-mudahan kedepan ini bisa lebih dikembangkan,” harapnya.